Banyak mitos seputar makanan yang dapat meningkatkan gairah seks, di
antaranya cokelat. Hasil studi memang menunjukkan bahwa beberapa
vitamin dan mineral tertentu yang terdapat dalam makanan dapat
mendorong level hormon, meningkatkan sensitivitas saraf, dan membuat
hubungan seks semakin dapat dinikmati. Bila suatu ketika Anda merasa
begitu bergairah dengan suami, salahkan saja makanan yang Anda konsumsi
sebelumnya. Judy Dutton dari majalah Redbook menjelaskan manfaat dari berbagai makanan berikut ini untuk meningkatkan gairah seks Anda:
Strawberry. Buah dengan penampilan yang segar dan
menggiurkan ini mengandung antioksidan dan memperbaiki sirkulasi darah.
Jika sirkulasi darah Anda lancar, tentunya tubuh Anda terasa lebih
segar dan siap untuk menghadapi “serangan” yang panas dari pasangan.
Olah strawberry sebagai smoothies, campurkan ke dalam cornflakes, atau celupkan ke dalam cokelat cair.
Telur. Entah direbus,
diceplok, didadar, telur mengandung vitamin B6 yang membantu tubuh
menyeimbangkan level hormon dan mengatasi stres. Apakah suasana di
kantor telah menurunkan mood Anda dalam bermesraan dengan
suami? Buatlah roti isi telur, atau makanan lain yang mengandung
vitamin B6, seperti bayam, wortel, kacang polong, biji bunga matahari,
bibit gandum, atau ikan, untuk memperbaiki mood Anda.
Steak. Daging sapi dan daging unggas berwarna gelap
dapat membantu kendali produksi prolaktin dalam tubuh, yaitu hormon
yang pada kadar yang tinggi dapat mengurangi dorongan seks Anda. Namun
Anda yang lebih menyukai sayuran pun bisa mendapatkan semangat atau
dorongan yang sama dari nasi merah, roti gandum, sayuran berwarna
hijau, dan keju yang lunak (seperti Cheshire atau Lancashire).
Bawang. Nafas bau bawang memang enggak
seksi, tetapi itu kalau hanya terjadi bila Anda berciuman tanpa
menggosok gigi lebih dulu. Kenyataannya, bawang merah atau bawang putih
memperlebar pembuluh darah dan memperbaiki sirkulasi darah di tubuh
bagian bawah. Tumis brokoli bawang putih, atau kebab daging dan bawang
boleh Anda nikmati beberapa jam sebelumnya.
Cokelat. Nah, ini dia biangnya. Ada alasan mengapa makanan ini menjadi pilihan mayoritas wanita. Cokelat berisi senyawa yang disebut methylxanthine, yang
memicu pelepasan hormon dopamine dalam tubuh. Lepasnya hormon dopamine
dapat memberikan rasa kesenangan pada diri Anda, dan membuat Anda
meleleh ke dalam pelukan Si Dia.
Jeruk. Buah ini kaya dengan vitamin C, yang
meningkatkan stamina tubuh dan memerangi flu. Manfaat lain jeruk yang
tidak Anda ketahui adalah meningkatkan kadar oxytocin, hormon
yang mendorong Anda untuk bersentuhan dengan orang lain, entah dengan
memeluk atau meringkuk ke dalam pelukan Si Dia. Bosan dengan jus jeruk,
masukkan saja potongan buah jeruk ke dalam salad atau jadikan saus crepes.
Oatmeal. Makanan yang biasa Anda jadikan sarapan
ini tidak hanya baik untuk menurunkan kolesterol, tetapi juga
meningkatkan kadar testosteron di dalam darah. Seperti yang Anda
ketahui, hormon testosteron penting bagi kesehatan pria maupun wanita.
Fungsinya antara lain adalah meningkatkan libido dan energi!
Jahe. Entah Anda olah sebagai wedang jahe, atau
Anda kunyah di sela-sela menikmati sushi, rempah ini mempercepat
metabolisme Anda sehingga tubuh Anda mendapatkan energi seksual yang
baru.
Kacang walnut. Snack ini mengandung asam
lemak, yang merupakan komponen utama dalam hormon seksual. Kudap kacang
ini begitu saja, atau tambahkan ke dalam adonan brownies Anda.
Madu. Selain dipercaya dapat menjaga stamina tubuh,
madu juga mengandung boron, mineral yang dapat meningkatkan kadar
testosteron yang mendorong libido. Konsumsi madu sebagai pengganti gula
dalam teh, atau jadikan bahan untuk mengolah ayam panggang
Sumber: redbook
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar